Petunjuk Mudah...... !
Klik BERANDA (pada Daftar Halaman).
Anda akan masuk ke Daftar Isi semua posting Blog.
Selamat menikmati.
--------------------------------------------------------------
Prolog
------------------------------
Bismillahirrahmanirrahiim
Selamat Datang di Blog Kami, semoga Informasi yang anda cari tersedia dan silahkan dibaca, dicopy atau dibagi kepada siapapun yang membutuhkan.
Etika berkunjung, silahkan anda tinggalkan NAMA atau EMAIL sebagai niat baik & ijin.
insya Allah, ILMU yang ada disini akan membawa berkah & manfaat untuk kita semua. Amin.
Bagi yang berkenan silahkan kasih komentar dengan Sopan & Santun sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah.
Bagi yang yang tidak berkenan, kami mohon maaf.
( Harap cantumkan nama Gus Is - 1hati17an.blogspot.com )
-----------------------------
Senin, 08 Juli 2013
Oleh :
KH. Abdullah Gymnastiar
Kejernihan dan kekotoran hati
seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau
penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan
mudah goyah dan resah.
Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan
memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin
dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari
dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung dari perbuatannya tersebut
hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan
kegelisahan.
Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah
kursi sementara di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya.
Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang mengancam dirinya
itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara halus, sedangkan yang lainnya
dengan cara kasar.
Namun, apa yang terjadi? Setelah ia mendengar
pemberitahuan itu, diambilnya sebuah pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada
ular namun kepada orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.
Lain halnya dengan orang yang memiliki
kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan,
serta penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah
sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua
musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan seijin Allah Azza
wa Jalla.
Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya
dan Dia berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang
dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya lewat
obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian teramat
pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang
guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah
Allah.
Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas
orang-orang yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita
bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka
sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang mengancam
amal-amal shaleh kita di akhirat kelak.
Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan
orang-orang mulia dan ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali
tidak menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan
bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan mengirimkan hadiah
sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru tidak
sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi dengan penuh kesungguhan telah
disampaikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini,
haruslah senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat
bisa datang dengan berbagai bentuk.
Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan
kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua,
kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya tidak benar
dan caranya pun menyakitkan.
Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita,
semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita dihadapan
siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan
sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan
keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau
berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah
semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)
Ingatlah,
walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki
kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke
lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya?
Manusia memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas
segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan isinya
ini berada dalam genggaman tangannya.
Naudzubillaah!!!
Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah, Wahai Tuhan yang
mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan
Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali 'Imran [3] : 26)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Agen Casino Terbaik
Agen Situs Terbaik
https://bit.ly/2ENk1VF
Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:
*Bonus New Member 120%
*Bonus New Member 50%
* Bonus New Member 30%
* Bonus New Member 20% Khusus Poker
* Bonus Referral
*Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
*Bonus 5% setiap hari
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88Csn
-www.jeruk88.com
Posting Komentar