Petunjuk Mudah...... !
Klik BERANDA (pada Daftar Halaman).
Anda akan masuk ke Daftar Isi semua posting Blog.
Selamat menikmati.
--------------------------------------------------------------
Prolog
------------------------------
Bismillahirrahmanirrahiim
Selamat Datang di Blog Kami, semoga Informasi yang anda cari tersedia dan silahkan dibaca, dicopy atau dibagi kepada siapapun yang membutuhkan.
Etika berkunjung, silahkan anda tinggalkan NAMA atau EMAIL sebagai niat baik & ijin.
insya Allah, ILMU yang ada disini akan membawa berkah & manfaat untuk kita semua. Amin.
Bagi yang berkenan silahkan kasih komentar dengan Sopan & Santun sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah.
Bagi yang yang tidak berkenan, kami mohon maaf.
( Harap cantumkan nama Gus Is - 1hati17an.blogspot.com )
-----------------------------
Jumat, 05 Juli 2013
Wajib Menuntut Ilmu
- Nabi Muhammad saw
bersabda :
طَــلَبُ الْـعِـلْمِ فَـرِ يْـضَـةٌ عَـلىَ
كُـلِّ مُسْــلِـمٍ وَ مُسْـلِـمَـةٍ
Menuntut ‘ilmu adalah
fardhu kifayah bagi tiap-tiap Muslim baik ia Laki-laki maupun Wanita”.
Baik yang berhubungan dengan Aqo’id maupun
Ibadah Dunia dan Akhirat :
مَنْ اَرَ ادَ الـدُّ نْــيَافَـعَـلَـيْـهِ
بِـالْـعِـلْمِ، وَمَنْ اَرَ ادَ الأخِرَ ةَ فَـعَـلَــيْـهِ بِـالْـعِـلْمِ وَ
مَنْ اَرَ ادَ هُـمَـا فَــعَــلَــيْــهِ بـِا لْـعِـلْـــمِ
“Barangsiapa
yang menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan urusan Dunia. Wajib ia
memiliki ‘ilmu nya. Dan barangsiapa yang ingin (bahagia di) Akhirat. Wajib ia
memiliki ‘ilmunya. Dan barangsiapa yang meng inginkan ke dua-duanya. Wajib pula
ia memiliki ‘ilmu kedua-duanya”. (Dalam batas-batas yang diridhoi Allah) (H.R. Al-Buhori dan Muslim)
Jaminan
Bagi Pencari Ilmu
-
Wahai Insan ! Didalam menuntut ‘Ilmu, tidak ada istilah ketinggalan, apakah ia
masih Muda atau sudah Dewasa atau yang sudah Tua. Tidak perlu merinding untuk
mencari ‘ilmu dan mempelajarinya lalu di’amalkan. Namun carilah ‘ilmu yang
menjadi bekal semoga bahagia di Dunia dan Bahagia pula di Akhirat nanti. Nabi
saw bersabda :
“Sungguh, sekiranya engkau melangkahkan
Kaki di waktu pagi (maupun petang). Kemudian kamu mempelajari satu ayat dari
Kitab Allah (Al-Qur-aan). maka pahalanya lebih baik dari Ibadah satu tahun”. (H.R.
Ath-Turmudzy).
- ”Anda pergi, lalu mempelajari sesuatu ayat dari Kitab Allah.
(Al-Qur-aan), lebih baik bagi engkau, daripada Sholat Seratus Raka’at”. (H.R. Ibnu Majah )
- “Barangsiapa yang pergi menuntut ‘ilmu, maka ia telah termasuk golongan
Fi-Sabilillah (orang yang menegakkan Agama Allah). Hingga ia sampai kembali”
(kerumahnya). (H.R. At-Thirmidzy)
Larangan Sombong
- Kendatipun demikian, kita wajib intropeksi
diri, sebab mungkin saja kita terdorong oleh Hawa Nafsu yang ber-tengger Setan
didalamnya, lalu setelah ‘ilmu didapat, maka ia langsung membusungkan dada dan
memproklamirkan diri. Bahwa ia sendiri yang ber’ilmu tinggi. Orang lain semuanya
rendah, seperti yang disinyalir oleh sabda Nabi Muhammad saw :
“Janganlah kalian menuntut
‘ilmu untuk dibanggakan pada kalangan para Ulama. Atau untuk diperdebatkan di
kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Dan jangan pula menuntut
‘ilmu untuk penampilan dalam Majelis. Atau untuk menarik perhatian orang-orang
kepa damu. Barang siapa yang berbuat seperti itu. Maka bagi nya Neraka ! Neraka
! (H.R.At-Turmudzy dan Ibnu
Majah)
"Allah Ta’ala Berfirman :
قَالَ
الـلّـــهُ تَــعَـلىَ: أَلــكِـبْـرِيَـاءِ رِدَ ائِـيْ، وَ الْـعَـظِـمَـةُ
إِزَارِى، فَـمَـنْ نَـازَعَـنِى وَ احِدً ا مِـنْـهُـمَا أَلــقَــيْـتَـهُ فِيْ
جَــهَــنَّـمَ
Kebesaran (Kesombongan
atau Kecongka-an) adalah pakaian-KU.Dan ke-Agungan adalah kain-KU. Barangsiapa merampas salah satu (dari keduanya) Maka akan AKU lempar ia
kedalam Neraka Jahannam”. (Hadits
Qudsi)
Derajat Orang berilmu
- Ditinjau dari segi derajat, maka sangat jauh bedanya
antara orang yang ber’ilmu dengan orang yang tidak ber’ilmu. Tingginya derajat
orang ber’ilmu diakui Allah dan Rasul-Nya, serta diakui oleh seluruh manusia
yang mempunyai ‘akal. Firman
Allah :
… قُـلْ هَـلْ يـَسْــتَـوِى
الَّـذِيْـنَ يـَعْـلَـمُوْنَ وَالَّـذِيْـنَ لاَ يـَعْـلَـمُوْنَ اِ نَّـمَا
يَــتَـذَ كَّـــرُ اُوْلُـوا اْلاَ لْــــبَـابِ
“Katakanlah ! Adakah sama orang-orang yang ber’ilmu
dengan orang yang tidak ber’ilmu ? Hanya
orang-orang yang ber’akal yang bisa menerima pelajaran”.
Allah berfirman :
… يَـرْفَعِ الـلّـــهُ الَّذِيْـنَ
امَــنُـوْامِنْـكُمْ وَالَّـذِيْنَ اُوْتُـواالْـعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَ
الـلّـــــــــهُ بِــمَاتَــعْـمَـلُـوْنَ خَـبِــيْـرً
ا
“… Niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang yang
ber’ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S.Al-Mujaadalah
:11).
Jelaslah
bahwa Iman dan ‘Ilmu tidak bisa dipisah-pisah. Para orang Arif berkata : “Iman
tanpa ‘ilmu Hampa !". ,,Ilmu tanpa Iman Binasa ! ” - Kedua-duanya
termasuk kedalam golongan orang yang Fasiq, sedangkan orang yang fasiq
tempatnya adalah Neraka Jahanam tingkat paling bawah. Oleh karena itu
imbangilah ‘ilmu dengan Iman. Karena Iman inilah yang akan membersihkan ‘ilmu
dari kesesatan. Dan iman ini pulalah yang bisa mengantarkan manusia menuju
kebahagiaan hidup di Akhirat. Kendatipun demikian, melaksanakan keimanan tanpa
‘ilmu, hasilnya akan nihil dan kosong serta hampa.
Pentingnya ILMU HATI & ETIKANYA
-
Kita tidak dibatasi untuk menuntut ‘Ilmu. Dipersilakan mempelajari semua ‘Ilmu
yang ada di alam ini. Bahkan dianjurkan untuk mempelajarinya, baik itu Ilmu
Agama & ilmu Pengetahuan. Tetapi alangkah baiknya jika ‘Ilmu tersebut
diimbangi dengan mempelajari ‘Ilmu Hati (qolbi) agar bisa seimbang dan paralel.
Sebab
setelah kita perhatikan perkembangan zaman. Dapat kita rasakan pada era zaman
sekarang ini, banyak lahir penyakit berpola baru. Dan bernama baru, sehingga
para Dokter sendiri tidak tahu namanya. Padahal empat belas abad yang lalu
Al-Qur-aan telah menyatakan, bahwa Al-Qur-aan sanggup menjadi Penawar Hati dan
Rahmat bagi semua Makhluq. Terutama penyakit yang berada didalam Sudur (Dada)
yaitu "Hati". Yang demikian ini empat belas abad yang lalu telah
disitir oleh Hadits Nabi S.a.w :
أَلاَوَ إِنَّ فِى
الْـجَسَـدِمُضْغَـةَ، إِذَاصَـلُـحَتْ صَـلُـحَ الْـجَـسَـدُكُــلُّـهُ وَ إِذا فَسَــدَتْ فَسَــدَ
الْـجَسَـدُ كُـلُّـهُ ، أَ لاَ وَ هِيَ
الْـقَــلْـبُ
” Ketahuilah ! Sesungguhnya dalam Tubuh Manusia itu, ada
segumpal Daging. Apabila ia baik. (maka) seluruh Tubuh akan baik. Dan apabila ia rusak.
Maka seluruh Tubuh akan rusak. Ketahuilah ! ia adalah Hati. (Al-Bukhori)
Oleh karena itu,
carilah ilmu yang bisa menenteramkan hati. Dalam hal ini Nabi saw bersabda :
تَــعَـلَّـمُـوْالْـعِلْـمَ وَ
تَـعَـلَّـمُـوْالـِلْـعِلْـمِ السَّــكِـــيْــنَـةَ وَ الْــوَ قَـارَ وَ تَــوَا ضَعُـوْا
لِـمَـنْ تَــعَــلَّــمُـوْنَ مِـنْـهُ
"Tuntutlah ‘ilmu dan belajarlah (untuk
‘ilmu) Ketenangan dan Kehormatan diri. Dan
bersikaplah rendah Hati kepada orang yang mengajari kamu". (H.R. Muslim)
Jika
direnungkan Hadits diatas, maka akan timbul dalam pemikiran siapapun. Bahwa
untuk mencari ‘ilmu ketenangan dan bersikap rendah Hati terhadap Guru.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar