Naungan - Usaha & Produk

Daftar Halaman

  • Beranda
  • Motivaqolbi
  • Titian Hikmah
  • StoriesofHikmah
  • Banyak Cinta
  • Kehebatan Doa
  • Kehebatan Ayat
  • Kajian Ghaib
  • Tasawwuf
  • Anda Perlu Tahu
  • Catatan
  • Tips Kesehatan
  • eBook
  • Software
  • Kitab-Kitab
  • Photo Ulama'
  • Photo Acara
  • Sesungguhnya LIDAH ORANG BIJAK itu ada dibalik hatinya. Apabila dia ingin berkata maka dia kembali kepada hatinya. Jika itu bermanfa'at baginya maka dia berkata. Namun jika itu berdampak buruk baginya maka diapun menahan mulutnya (sama dengan tulisan). Sedangkan ORANG BODOH, hatinya berada diujung lidahnya. Dia tidak kembali kepada hatinya. Apa saja yang ada dimulutnya maka dia ucapkan (sama dengan tulisan). --- Siapapun bisa menjadi ORANG BIJAK selama dia bisa menjaga perasaan/ emosionalnya & LISANNYA (tulisannya). Perasaan tidak cocok, tidak sepaham & tidak senang tidak perlu kita tampakkan jika anda ingin jadi ORANG BIJAK. --- Menjadi Orang bodoh sangat lebih mudah, biar bertitel SARJANA ataupun berilmu tapi tidak bisa mengendalikan perasaannya. lihatlah Lisan & Tangannya akan menampakkannya. Siapa dirinya sebenarnya.
Petunjuk Mudah...... !
Klik BERANDA (pada Daftar Halaman).
Anda akan masuk ke Daftar Isi semua posting Blog.
Selamat menikmati.
--------------------------------------------------------------

Q-Power (Miracle Heart Energy)

Q-Power (Miracle Heart Energy)
klik gambar untuk melihat website energi q

Prolog

------------------------------

Bismillahirrahmanirrahiim

Selamat Datang di Blog Kami, semoga Informasi yang anda cari tersedia dan silahkan dibaca, dicopy atau dibagi kepada siapapun yang membutuhkan.

Etika berkunjung, silahkan anda tinggalkan NAMA atau EMAIL sebagai niat baik & ijin.

insya Allah, ILMU yang ada disini akan membawa berkah & manfaat untuk kita semua. Amin.

Bagi yang berkenan silahkan kasih komentar dengan Sopan & Santun sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah.

Bagi yang yang tidak berkenan, kami mohon maaf.

( Harap cantumkan nama Gus Is - 1hati17an.blogspot.com )

-----------------------------

Minggu, 30 Juni 2013

Hikmah Puasa 6 - Keutamaan PUASA Bulan Rajab

Titian Hikmah - Satu Hati  - Kelebihan Bulan Rejab & KEUTAMAAN Puasanya 
- DOA BULAN RAJAB -
Foto: HIKMAH PUASA 6 _______ Tema Bulan Rajab

-----> Penting di ketahui....!

<a>Benarkah Puasa dan Amalan di Bulan Rajabitu Bid’ah?</a>

Sebagiankaum muslimin mudah melontarkan kata “bid’ah”. Padahal tidak demikian yangsebenarnya. Pertama harus benar dulu dalam mendefinisikan “Bid’ah” agar tidaksalah kesimpulan dan aplikasinya. Mereka sering melontarkan kata “Bid’ah” padahal-hal yang sebenarnya mereka belum banyak mengetahui. Termasuk ke dalamnyamasalah keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab.

Ketikabanyak hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Rajab,berpuasa dan melakukan amalan-amalan utama di dalamnya mereka langsungmengatakan hadis-hadis itu palsu, mengikuti pendahulunya tanpa melakukanpenelitian dan perbandingan yang cermat.

Hadist tentang keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab banyak sekali, bukan hanyashahih tetapi mutawatir. Karena hadis-hadis itu diriwayatkan dari jalurAhlussunnah dan Ahlul bait Nabi saw. Di antara hadis-hadis yang diriwayatkandari jalur Ahlussunnah:

Doa ketika melihat bulan sabit Rajab
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa:“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”

Hadisini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dariAl-Imam Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin AbuBakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (FadhailSyahr Rajab: 494)

Penetapan Nabi saw tentang bulan Rajab
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah sawbersabda: “Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakanlangit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulanitu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, DzulHijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir danSya’ban …”

Hadisini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu AmerMuhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah,dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrahdari ayahnya, ia salah seorang sahabat
Nabi saw. Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin IsmailAl-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalamMusnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.

Penamaan bulan Rajab sebagai bulan Allah
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”

Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr binMuhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf,dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaizbin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabisaw.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri,dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari AbulHasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin IsaAn-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi,dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari AbuSaid Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)

Hari-hari bulan Rajab tercatat di langit
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalahbagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari- harinya tercatat di pintu-pintulangit yang keenam. Barangsiapa yang
berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langitdan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”

Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dariAbu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dariAl-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas’ar binAthiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Keutamaan mandi sunnah di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang menemuibulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, danakhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan olehibunya.”

Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin AbiManshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel,dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dariAbban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Puasa Nabi saw di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda: “Aku tidak memerintahkanberpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.”

Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin AhmadAl-Faqih, dari Abu Amer Muhammad Al-Muqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dariUmar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari Hisyam bin Hassan, dariMuhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasadi bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka…

Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammadbin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari AbuAzhar As- Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin Hakim dari Said binJubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Syahr Rajab: 498)

Keutamaan puasa di bulan Rajab
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkatabahwa Rasulullah saw bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan yang agung, didalamnya kebaikan dilipatgandakan. Barangsiapa yang berpuasa satu hari didalamnya, makaia seperti berpuasa satu tahun. Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintuneraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginyadelapan pintu surga. Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidakmemohon sesuatu kecuali Allah memberinya. Barangsiapa yang berpuasa dua puluhlima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah
diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allahakan menambah kebaikannya.”

Hadisini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari AbuMuhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul AzizAl-Baghawi, dari Ma’la bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy- Syaibani, dariAbdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw.(Fadhail Syahr Rajab: 498)

ImamJa’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhirbulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratilmaut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini iaakan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tigahari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangatmenakutkan.” (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)

Keutamaan puasa tiga hari berturut-turut
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yangberpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginyasebagai ibadah sembilan ratus tahun.”

Hadisini bersumber dari: Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin binAhmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari,dari Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

Keutamaan puasa pada hari Bi’tsah
Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi. AbuHurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa adahari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enambulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawarisalah kepadanya.”

Hadisini bersumber dari: Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin ThahirAl-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Saiddari Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saherbin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

sumber : Islam Aktual (Syamsuri Rifai)

Monggo di----LIKE & SHARE
menyebar ILMU & mendulang pahala.... mengharap ridlo Allah

Ayo gabung di Grup CurHat & Solusi ( menjawab dengan HIKMAH )
----> https://www.facebook.com/groups/motivaqolbi/

---->https://www.facebook.com/pages/Motivaqolbi-Roads-of-Light/351714948262042?hc_location=timeline

masih bersambung......------>
Diriwayatkan bahawa Nabi SAW telah bersabda: 
“Ketahuilah bahawa bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka barangsipa yang berpuasa satu hari dalam bulan Rajab dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keredhaan yang besar dari ALLAH SWT. 

  • Barangsiapa yang berpuasa dua hari dalam bulan Rajab mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT. 
  • Barangsiapa berpuasa tiga hari dalam bulan Rajab, maka ALLAH akan menyelamatkannya dari bahaya dunia, seksa akhirat, dari terkena penyakit gila, penyakit putih-putih di kulit badan yang menyebabkan sangat gatal dan diselamatkan dari fitnahnya syaitan dan dajjal.
  • Barangsiapa berpuasa tujuh hari dalam bulan Rajab, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam.
  • Barangsiapa berpuasa lapan hari dalam bulan Rajab, maka dibukakan lapan pintu syurga baginya.
  • Barangsiapa yang berpuasa lima hari dalam bulan Rajab, permintaannya akan dikabulkan oleh ALLAH SWT. 
  • Barangsiapa berpuasa lima belas hari dalam bulan Rajab, maka ALLAH mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barangsiapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.” 
Sabda Rasulullah SAW: “Pada malam Mikraj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari ais dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya Jibril as: “Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?” 

Berkata Jibril as: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca selawat untuk engkau dibulan Rajab.” 
Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita: 
“Ketika kami berjalan bersam-sama Nabi SAW melalui sebuah kubur, lalu Nabi berhenti dan Baginda menangis dengan amat sedih, kemudian baginda berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah SAW, mengapakan anda menangis?” 

Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Tsauban, mereka itu sedang diseksa dalam kubur mereka, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan seksa ke atas mereka.” 

Sabda Rasulullah SAW lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mahu berpuasa satu hari saja dalam bulan Rajab, dan mereka tidak tidur semalam sahaja di bulan Rajab nescaya mereka tidak akan diseksa dalam kubur.” 

Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah SAW, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah boleh mengelakkan dari seksa kubur?” 

Sabda Rasulullah SAW: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan solat malam sekali dalam bulan Rajab dengan niat kerana ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan solat malam satu tahun.” 

Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban adalah bulan aku (Rasulullah SAW) dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku.” 
“Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang serta tidak ada rasa lapar dan haus bagi mereka.” 

KELEBIHAN BULAN RAJAB 
Beberapa hadis lagi Rasulullah saw menunjukkan kelebihan bulan rejab: 
  1. Hendaklah kamu memuliakan bulan Rejab, nescaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat. 
  2. Bulan Rejab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.
  3. Kemuliaan Rejab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya, dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.
  4. Puasa sehari dalam bulan Rejab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus). Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.
  5. Puasa 3 hari pada bulan Rejab, dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).
  6. Puasa 7 hari pada bulan Rejab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka.
  7. Puasa 16 hari pada bulan Rejab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.
  8. Kelebihan bulan Rejab dari segala bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran ke atas semua kalam (perkataan).
  9. Puasa sehari dalam bulan Rejab seumpama puasa empat puluh tahun dan diberi minum air dari syurga.
  10. Bulan Rejab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rejab, wajib bagi yang berpuasa itu:                                                    a. Diampunkan dosa-dosanya yang lalu.                                                                                              b. Dipelihara Allah umurnya yang tinggal.                                                                                             c. Terlepas daripada dahaga di akhirat.
  11. Puasa pada awal Rejab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.
  12. Siapa bersedekah dalam bulan Rejab, seperti bersedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu darjah, dihapus seribu kejahatan. 
----berbagai sumber-----

( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

Hikmah Puasa 5 - Keutamaan BULAN RAJAB 2

Titian Hikmah - Satu Hati  - 15 Mei apakah bid'ah - melihat bulan sabit - penetapan Nabi - penamaan - hari-hari bulan rajab - mandi sunnah - puasa - hari bi'tsah (27 Rajab)
HIKMAH PUASA 5


Benarkah Puasa dan Amalan di Bulan Rajabitu Bid’ah...?


Sebagiankaum muslimin mudah melontarkan kata “bid’ah”. Padahal tidak demikian yangsebenarnya. Pertama harus benar dulu dalam mendefinisikan “Bid’ah” agar tidak salah kesimpulan dan aplikasinya. Mereka sering melontarkan kata “Bid’ah” padahal-hal yang sebenarnya mereka belum banyak mengetahui. Termasuk ke dalamnyamasalah keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab.

Ketika banyak hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengutamakan bulan Rajab,berpuasa dan melakukan amalan-amalan utama di dalamnya mereka langsungmengatakan hadis-hadis itu palsu, mengikuti pendahulunya tanpa melakukan penelitian dan perbandingan yang cermat.

Hadist tentang keutamaan, puasa dan amalan di bulan Rajab banyak sekali, bukan hanyashahih tetapi mutawatir. Karena hadis-hadis itu diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah dan Ahlul bait Nabi saw. 


Di antara hadis-hadis yang diriwayatkan dari jalur Ahlussunnah:

Doa ketika melihat bulan sabit Rajab
Anas bin Malik berkata bahwa ketika memasuki bulan Rajab Rasulullah saw berdoa:“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.”
Hadisini bersumber: Al-Faqih Abu Muhammad Ismail bin Al-Husein Al-Bukhari dariAl-Imam Abu A’la’, tahun 399 H, dari Ismail bin Ishaq, dari Muhammad bin AbuBakar, dari Zaidah bin Abi Raqad dari Ziyadah An-Numairi dari Anas bin Malik. (FadhailSyahr Rajab: 494)

Penetapan Nabi saw tentang bulan Rajab
Ayah dari Ibnu Abi Bakrah salah sahabat Nabi berkata bahwa Rasulullah sawbersabda: 

“Sesungguhnya zaman berputar seperti keadaan hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun adalah dua belas bulan. Di antara dua belas bulanitu adalah empat bulan mulia, tiga bulan berturut-turut Dzul-Qaidah, DzulHijjah dan Muharram, dan bulan Rajab yang berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban …”

Hadis ini bersumber dari: Syeikh Al-Hafizh Ahmad bin Ali Al-Ishfahani, dari Abu Amer Muhammad bin Ahmad dari Abbas Asy-Syaibani, dari Abu Bakar bin Abi Syaibah,dari Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dari Ayyub, dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abi Bakrahdari ayahnya, ia salah seorang sahabat Nabi saw. Hadis ini Muttafaq alayh, diriwayatkan oleh Muhammad bin IsmailAl-Bukhari dalam kitabnya Al-Jami’, dan Muslim bin Hujjaj Al-Qusyairi dalamMusnadnya. Semuanya bersumber dari jalur Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi.

Penamaan bulan Rajab sebagai bulan Allah
Siti Aisyah isteri Nabi saw berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah …”

Hadis ini bersumber dari: Abu Manshur Zhafr binMuhammad Al-Husaini dari Abu Shaleh Khalaf bin Ismail, dari Makki bin Khalaf,dari Nashr bin Al-Husein dan Ishaq bin Hamzah, dari Isa bin Musa, dari Ubaizbin Quhair, dari Ghalib bin Abdullah, dari Atha’ dari Siti Aisyah isteri Nabi saw.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri,dengan mata rantai sanad: Abu Nashir bin Ahmad bin Ali Asy-Syabibi, dari AbulHasan Muhammad bin Muhammad Al-Karizi, dari Abu Abdillah Muhammad bin IsaAn-Naisaburi, dari Muhammad bin Ibrahim dari Al-Husein bin Salamah Al-Wasithi,dari Yahya bin Sahel, dari Isham bin Thaliq, dari Abu Harun Al-Abdi dari AbuSaid Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 496)

Hari-hari bulan Rajab tercatat di langit
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: 

“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari- harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barangsiapa yang berpuasa satu di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata: Ya Rabbi, ampuniah dia…”

Hadis ini bersumber dari: Abu Muslim Ar-Razi dariAbu Nashr Manshur bin Muhammad bin Ibrahim, dari Tsawab bin Yazid dariAl-Husein bin Musa dari Ishaq bin Raziq, dari Ismail bin Yahya, dari Mas’ar binAthiyah dari Abu Said Al-Khudri. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Keutamaan mandi sunnah di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:

 “Barangsiapa yang menemui bulan Rajab, kemudian ia mandi sunnah pada permulaannya, pertengahannya, dan akhirnya, ia akan keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.”

Hadis ini bersumber dari: Abu Nashr bin AbiManshur Al-Muqarri, dari ayahnya dari Abu Ja’far Ar-Razi dari Ja’far bih Sahel,dari Mahmud bin Sa’d As-Sa’di, dari Ishaq bin Yahya dari Hafsh bin Umar dariAbban dari Al-Hasan dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 497)

Puasa Nabi saw di bulan Rajab
Abu Hurairah berkata bahwa Rasululah saw bersabda:

 “Aku tidak memerintahkan berpuasa di bulan sesudah bulan Ramadhan kecuali di bulan Rajab dan Sya’ban.”

Hadis ini bersumber dari: Ahmad bin Ali bin AhmadAl-Faqih, dari Abu Amer Muhammad Al-Muqarri dari Ali bin Said Al-Askari, dariUmar bin Syabah An-Numairi, dari Yusuf bin Athiyah dari Hisyam bin Hassan, dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah.

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw berpuasadi bulan Rajab, sehingga kami berkata beliau tidak berbuka dan berbuka…

Riwayat ini bersumber dari: Abul Hasan Muhammad bin Al-Husein bin Dawud Al-Hasani, dari Abu Bakar Muhammad bin Ahmad, dari AbuAzhar As- Salithi, dari Muhammad bin Abid dari Usman bin Hakim dari Said binJubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Syahr Rajab: 498)

Keutamaan PUASA di bulan Rajab
Abdul Aziz bin Said dari ayahnya, salah seorang sahabat Nabi saw, ia berkatabahwa Rasulullah saw bersabda: 

“Bulan Rajab adalah bulan yang agung, didalamnya kebaikan dilipatgandakan. 
Barangsiapa yang berpuasa satu hari didalamnya, maka ia seperti berpuasa satu tahun. 
Barangsiapa yang berpuasa tujuh hari, maka akan ditutup baginya tujuh pintu neraka. 
Barangsiapa yang berpuasa delapan hari, maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga. 
Barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka ia tidak memohon sesuatu kecuali Allah memberinya. 
Barangsiapa yang berpuasa dua puluhlima hari, malaikat memanggil dari langit: Dosa yang lalu telah diampuni, maka mulailah berbuat kebajikan. 
Dan Barangsiapa yang menambahnya, Allah akan menambah kebaikannya.”

Hadisini bersumber dari: Abul Qasim Abdul Khaliq bin Ali Al-Muhtasib, dari AbuMuhammad Ali bin Muhtaj Al-Kasyani, dari Abul Hasan Ali bin Abdul AzizAl-Baghawi, dari Ma’la bin Mahdi dari Usman bin Mathar Asy- Syaibani, dariAbdul Ghafur, dari Abdul Aziz dari ayahnya, dia salah seorang sahabat Nabi saw.(Fadhail Syahr Rajab: 498)

ImamJa’far Ash-Shadiq ra berkata: 

“Barangsiapa yang berpuasa satu hari di akhir bulan bulan Rajab ia akan diselamatkan dari siksaan yang berat saat sakratilmaut dan azab kubur. Barangsiapa yang berpuasa dua hari di akhir bulan ini iaakan diselamatkan di shirathal mustaqim. Dan barangsiapa yang berpuasa tigahari di akhir bulan ini ia akan diselamatkan pada hari kiamat, hari yang sangatmenakutkan.” (Mafatihul Jinan, bab 2 Keutamaan bulan Rajab)

Keutamaan puasa tiga hari berturut-turut
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan mulia hari Kamis, Jum’at dan Sabtu, Allah mencatat baginya sebagai ibadah sembilan ratus tahun.”

Hadis ini bersumber dari: Ali bin Syuja’ bin Muhammad Asy-Syaibani, dari Umar bin binAhmad bin Ayyub Al-Baghdadi, dari Al-Husein bin Muhammad bin Ufair Al-Anshari,dari Ya’qub bin Musa Al-Madani, dari Anas bin Malik. (Fadhail Syahr Rajab: 500)

Keutamaan puasa pada hari Bi’tsah
Hari bi’tsah adalah hari Muhammad saw diangkat menjadi seorang nabi. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Pada hari kedua puluh tujuh bulan Rajab, Allah mencatat baginya sebagai puasa enambulan. Hari itu adalah hari Jibril turun pada Muhammad saw, awal ia membawarisalah kepadanya.”

Hadis ini bersumber dari: Abu Sa’d As-Sa’di dari Abu Nashr Muhammad bin ThahirAl-Adib, dari Muhammad bin Abdullah dari Habsyun bin Musa, dari Ali bin Saiddari Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syudzab dari Mathar Al-Warraq, dari Saherbin Hausyab dari Abu Hurairah. (Fadhail Syahr Rajab: 500)
sumber : Islam Aktual (Syamsuri Rifai)
( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

Hikmah Puasa 4 - Keutamaan BULAN RAJAB

KEUTAMAAN BULAN RAJAB
Foto: HIKMAH PUASA 4

<a> KEUTAMAAN BULAN RAJAB </a>

Bulan Rajab. Banyak diantara kita para umat muslim yang berpuasa sunnah di bulanrajab ini. Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islamqomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj  Nabi Muhammad  shalallah‘alaih wasallam  untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan.Dalam tradisi Islam dikenal ada empat  bulan haram, ketiganya secaraberurutan  adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulanyang tersendiri,  Rajab.

Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan  ini, Al-Qur’anmenjelaskan:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalamketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empatbulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamuMenganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikinitu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilahbahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Bulan Rajab adalah bulan yang mulia dan utama. Bulan yang istimewa untuk berdoadan bermunajat, mengadu dan menangis kepada Allah Yang Maha Agung. Bulan yangistimewa untuk mempersiapkan diri memasuki bulan yang penuh berkah, rahmat danmaghfirah yaitu bulan suci Ramadhan.

Di antara keutamaan bulan Rajab di dalamnya terdapat malam Raghaib. MalamRaghaib adalah malam Jum’at pertama di bulan Rajab, malam seluruh malaikatlangit dan bumi berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya untuk memohonkan ampunanbagi kaum muslimin dan mukminin. Lebih detail tentang keutamaannya silahkanbaca pernyataan Rasulullah saw tentang malam Raghaib. Selain malam Raghaibmasih banyak lagi amalan dan doa-doa di bulan Rajab

Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tak ada bulan yang dapatmenandingi keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orangkafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, danRamadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari saja didalamnya, maka wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murka-Nya,dan diselamatkan dari semua pintu neraka.” 
(Mafatihul Jinan, bab 2: 131)

sumber : Islam Aktual (Syamsuri Rifai) dan lainnya
Bulan Rajab. Banyak diantara kita para umat muslim yang berpuasa sunnah di bulanrajab ini. Bulan Rajab adalah bulan ke tujuh dari penggalan Islamqomariyah (hijriyah). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu terjadi pada 27Rajab ini.

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan.Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secaraberurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulanyang tersendiri, Rajab.

Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan ini, Al-Qur’anmenjelaskan:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalamketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamuMenganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Bulan Rajab adalah bulan yang mulia dan utama. Bulan yang istimewa untuk berdoa dan bermunajat, mengadu dan menangis kepada Allah Yang Maha Agung. Bulan yangi stimewa untuk mempersiapkan diri memasuki bulan yang penuh berkah, rahmat dan maghfirah yaitu bulan suci Ramadhan.

Di antara keutamaan bulan Rajab di dalamnya terdapat Malam Raghaib. Malam Raghaib adalah malam Jum’at pertama di bulan Rajab, malam seluruh malaikat langit dan bumi berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya untuk memohonkan ampunan bagi kaum muslimin dan mukminin. Lebih detail tentang keutamaannya silahkan baca pernyataan Rasulullah saw tentang malam Raghaib. Selain malam Raghaib masih banyak lagi amalan dan doa-doa di bulan Rajab

Rasulullah saw bersabda:
“Bulan Rajab adalah bulan Allah Yang Maha Agung, tak ada bulan yang dapat menandingi keutamaannya. Di dalamnya diharamkan berperang dengan orang-orang kafir, karena bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku. Barangsiapa yang berpuasa sehari saja didalamnya, maka wajib baginya memperoleh ridha Allah, dijauhkan dari murka-Nya,dan diselamatkan dari semua pintu neraka.”
(Mafatihul Jinan, bab 2: 131) - Islam Aktual (Syamsuri Rifai) dan lainnya


( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

Hikmah Puasa 3 - 8 KEUTAMAAN & KELEBIHAN PUASA

HIKMAH PUASA 3

Foto: HIKMAH PUASA 3

assalamu'alaikum,  salam Hati -------salam santun ------ Smg di Hari yg cerah ini, Allah memberikan kecerahan Hidup pada kita semua...... amiin

KEUTAMAAN PUASA

Banyak sekali ayat yang tegas dI dalam Al Qur'an yang mulia, memberikan anjuran untuk berpuasa sebagai sarana untuk berlaku Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Azza wa Jalla dan menjelaskan keutamaan-keutamaannya, antaranya adalah sebagaimana firman Allah Ta'ala berikut (yang artinya):

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum lelaki yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum lelaki serta wanita yang benar (imannya) dan kaum lelaki serta wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum lelaki serta wanita yang khusyu', dan kaum lelaki serta wanita yang bersedekah, dan kaum lelaki serta wanita yang berpuasa, dan kaum lelaki dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat berahinya), dan kaum lelaki serta kaum wanita yang banyak mengingat Allah. Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Surah al-Ahzab, 33: 35)

Dan firman Allah yang artinya:
“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Surah al-Baqarah, 2: 184)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan dalam hadis yang sahih bahawa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka, Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengkhususkan satu pintu syurga untuk orang yang berpuasa, puasa berupaya memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk, hingga menjadilah jiwa yang tenang. 

Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung, dijelaskan secara terperinci melalui hadis-hadis sahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

1. ~~~Puasa adalah perisai (pelindung)~~~
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkan orang yang kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai pemutus kepada syahwat yang menguasai diri. 
Ini adalah kerana antaranya puasa mampu menahan kuatnya anggota badan, menenangkan atau merehatkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang buruk) ditahan sehingga ia menjadi lebih taat dan dikawal dengan belenggu puasa. 
Melalui kesan-kesan tersebut kita dapat memahami bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan di dalam menjaga anggota badan yang dzahir dan kekuatan yang batin.

Oleh kerana itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):

“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu menikah, hendaklah dia menikah, kerana menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa kerana berpuasa merupakan pemutus syahwat baginya.” 
(Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah memperjelaskan kepada kita bahawa syurga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Tidaklah ada seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (kerana puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” 
(Hadis Riwayat al-Bukhori, Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, ini adalah lafadh Muslim. 
Sabda Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasalam, “70 musim” adalah “perjalanan 70 tahun”, demikian yang disebutkan di dalam “Fathul Bari” (6/48))

“Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka”. 

“Barang siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi”. (Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi )

Sebahagian para ulama telah memahami bahawa hadis-hadis tersebut merupakan penjelasan berkenaan keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah, namun dzahir hadis-hadis tersebut mencakupi semua jenis puasa yang jika dilakukan dengan ikhlas kerana mengharapkan wajah Allah Ta'ala, bertepatan dengan apa yang dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam.


2. Puasa mampu memasukkan seorang hamba ke dalam syurga

Kita telah mengetahui dan memahami bahwa dengan berpuasa ia mampu menjauhkan kita dari neraka. Maka, apabila ia menjauh kan kita dari neraka, ini sekaligus membawa kita mendekatkan diri kepada syurga.
Dari Abi Umamah radhiallahu 'anhu:
“Aku berkata: “Ya Rasulullah, tunjukkan padaku amalan yang boleh memasukkanku ke syurga; beliau menjawab: “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.” 


3. Orang yang berpuasa diberi pahala yang tidak terhitung

4. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan

5. Bau mulutnya orang yang puasa lebih wangi dari bau misk (kasturi)

Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anhu: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa (pahalanya tidak terbatas), kerana puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang kalian sedang berpuasa janganlah memperkatakan perkataan-perkataan yang keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, ucapkankanlah:
 “Aku orang yang sedang berpuasa (ucapan dengan lisan), demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi), orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, (yaitu) jika berbuka dia gembira, jika bertemu dengan Rabbnya dia gembira kerana puasa yang dia lakukan.”

Dalam riwayat al-Bukhari:
“Meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya kerana Aku, puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat.”

Dalam riwayat Muslim:
“Semua amalan Ibnu Adam (anak Adam) dilipat-gandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali, sehingga tujuh ratus kali lipat, Allah Ta'ala berfirman:

“...Kecuali puasa, kerana ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan meninggalkan syahwat dan makanannya kerana Aku, bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan: (iaitu) gembira ketika berbuka, dan gembira bertemu dengan Rabbnya, dan bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi dari bau misk (kasturi).”

6. Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada ahlinya

Nabis saw bersabda :
“Puasa dan al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat, puasa akan berkata: “Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat keranaku, al-Qur'an pun berkata: 
“Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, berilah dia syafaat. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Maka keduanya memberi syafaat.”

7. Puasa sebagai kafarat

Di antara keistimewaan puasa, yang tidak ada dalam amalan lain adalah; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika Haji) kerana ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, dan kafarat bagi yg tidak mampu untuk membeli korban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang memiliki perjanjian kerana tidak sengaja, juga sebagai kafarat bagi yang membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram, dan sebagai kafarat dzihar. Ianya dijelaskan melalui dalil-dalil yang berikut:

Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah kerana Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau kerana sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah diperolehi, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, iaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah diperolehi. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari di dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa Allah sangat keras siksaan-Nya.” (Surah al-Baqarah, 2: 196)

Allah Ta'ala juga berfirman yang artinya:
“Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehinya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Surah an-Nisaa', 4: 92)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, iaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” (Surah al-Maidah, 5: 89)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram. Barang siapa di antara kamu yang membunuhnya dengan sengaja, maka wajiblah atasnya denda, iaitu mengganti dengan binatang ternak yang seperti binatang yang dibunuhnya yang ditetapkan oleh dua orang yang adil (penduduk Makkah) atau kafaratnya memberi makanan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu supaya merasakan akibat perbuatannya barang siapa yang mengulangi lagi mengerjakannya, maka Allah akan menyiksanya, Allah Maha Perkasa lagi mempunyai hak siksa.” (Surah al-Maidah, 5: 95)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
“Orang-orang yang mendzihar isterinya, kemudian ingin kembali kepada apa yang mereka katakan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum keduanya bercampur (bersetubuh). Demikian itu dijadikan nasihat kepadamu untuk mengerjakannya, dan Allah sentiasa mengetahui rahsia apa yang kamu kerjakan maka barang siapa yang tidak memperolehi budak (kerana tidak kuat mengadakannya, atau memang tidak ada), maka ia berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bersentuhan maka barang siapa yang tiada berkuasa untuk puasa, hendaklah memberi makan enam puluh orang miskin (keringanan) yang demikian itu agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkari (hukum-hukum Allah itu) azab yang pedih.” (Surah al-Mujadalah, 58: 3-4)

Demikianlah pula, puasa dan sedekah mampu menghapuskan fitnah seorang pemuda dari harta, keluarganya dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiallahu 'anhu, berkata Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam :

“Fitnah lelaki dari keluarga (isteri), harta, dan tetangganya, boleh dihapuskan oleh solat, puasa dan sedekah.” 

8. Rayyan bagi orang yang puasa
Dari Sahl bin Sa'ad radhiallihu 'anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang ertinya): “Sesungguhnya di dalam syurga ada satu pintu yang disebut dengan rayyan, orang-orang yang berpuasa akan memasukinya di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang berpuasa, ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barang siapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.” 

klik LIKE & SHARE …. anda sudah bernmanfaat & mendapat Pahala yang mengalir, sesuai dengan :
Sabda Rasulullah SAW ;
"Siapa yg menyampaikan dan mengamalkan ilmu maka dia akan memperoleh pahala walaupun sudah tiada".
(HR. Muslim)

KEUTAMAAN PUASA
Banyak sekali ayat yang tegas dI dalam Al Qur'an yang mulia, memberikan anjuran untuk berpuasa sebagai sarana untuk berlaku Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Azza wa Jalla dan menjelaskan keutamaan-keutamaannya, antaranya adalah sebagaimana firman Allah Ta'ala berikut (yang artinya):

“Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum lelaki yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum lelaki serta wanita yang benar (imannya) dan kaum lelaki serta wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum lelaki serta wanita yang khusyu', dan kaum lelaki serta wanita yang bersedekah, dan kaum lelaki serta wanita yang berpuasa, dan kaum lelaki dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat berahinya), dan kaum lelaki serta kaum wanita yang banyak mengingat Allah. 
Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Surah al-Ahzab, 33: 35)

Dan firman Allah yang artinya:
“Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (Surah al-Baqarah, 2: 184)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan dalam hadis yang sahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka, 


Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengkhususkan satu pintu syurga untuk orang yang berpuasa, puasa berupaya memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk, hingga menjadilah jiwa yang tenang.

Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung, dijelaskan secara terperinci melalui hadis-hadis sahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

1. Puasa adalah perisai (pelindung)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkan orang yang kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai pemutus kepada syahwat yang menguasai diri.
Ini adalah kerana antaranya puasa mampu menahan kuatnya anggota badan, menenangkan atau merehatkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang buruk) ditahan sehingga ia menjadi lebih taat dan dikawal dengan belenggu puasa.
Melalui kesan-kesan tersebut kita dapat memahami bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan di dalam menjaga anggota badan yang dzahir dan kekuatan yang batin.

Oleh kerana itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu menikah, hendaklah dia menikah, kerana menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah, hendaklah berpuasa kerana berpuasa merupakan pemutus syahwat baginya.”
(Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam telah memperjelaskan kepada kita bahawa syurga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat.

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Tidaklah ada seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (kerana puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.”
(Hadis Riwayat al-Bukhori, Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri, ini adalah lafadh Muslim.
Sabda Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasalam, “70 musim” adalah “perjalanan 70 tahun”, demikian yang disebutkan di dalam “Fathul Bari” (6/48))

“Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka”.

“Barang siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi”. (Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi )

Sebahagian para ulama telah memahami bahawa hadis-hadis tersebut merupakan penjelasan berkenaan keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah, namun dzahir hadis-hadis tersebut mencakupi semua jenis puasa yang jika dilakukan dengan ikhlas kerana mengharapkan wajah Allah Ta'ala, bertepatan dengan apa yang dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam.

2. Puasa mampu memasukkan seorang hamba ke dalam syurga
Kita telah mengetahui dan memahami bahwa dengan berpuasa ia mampu menjauhkan kita dari neraka. Maka, apabila ia menjauh kan kita dari neraka, ini sekaligus membawa kita mendekatkan diri kepada syurga.
Dari Abi Umamah radhiallahu 'anhu:
“Aku berkata: “Ya Rasulullah, tunjukkan padaku amalan yang boleh memasukkanku ke syurga; beliau menjawab: “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu.”

3. Orang yang berpuasa diberi pahala yang tidak terhitung
4. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan
5. Bau mulutnya orang yang puasa lebih wangi dari bau misk (kasturi)


Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anhu: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa (pahalanya tidak terbatas), kerana puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang kalian sedang berpuasa janganlah memperkatakan perkataan-perkataan yang keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, ucapkankanlah:
“Aku orang yang sedang berpuasa (ucapan dengan lisan), demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi), orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, (yaitu) jika berbuka dia gembira, jika bertemu dengan Rabbnya dia gembira kerana puasa yang dia lakukan.”


Dalam riwayat al-Bukhari:
“Meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya kerana Aku, puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat.”

Dalam riwayat Muslim:
“Semua amalan Ibnu Adam (anak Adam) dilipat-gandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali, sehingga tujuh ratus kali lipat, 


Allah Ta'ala berfirman:
“...Kecuali puasa, kerana ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dan meninggalkan syahwat dan makanannya kerana Aku, bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan: (iaitu) gembira ketika berbuka, dan gembira bertemu dengan Rabbnya, dan bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi dari bau misk (kasturi).”

6. Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada ahlinya
Nabis saw bersabda :
“Puasa dan al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat, puasa akan berkata: “Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat keranaku, 

Al-Qur'an pun berkata:
“Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, berilah dia syafaat. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Maka keduanya memberi syafaat.”

7. Puasa sebagai kafarat
Di antara keistimewaan puasa, yang tidak ada dalam amalan lain adalah; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika Haji) kerana ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, dan kafarat bagi yg tidak mampu untuk membeli korban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang memiliki perjanjian kerana tidak sengaja, juga sebagai kafarat bagi yang membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram, dan sebagai kafarat dzihar. Ianya dijelaskan melalui dalil-dalil yang berikut:

Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah kerana Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau kerana sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah diperolehi, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, iaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah diperolehi. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari di dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahawa Allah sangat keras siksaan-Nya.” (Surah al-Baqarah, 2: 196)

Allah Ta'ala juga berfirman yang artinya:
“Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehinya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Surah an-Nisaa', 4: 92)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, iaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” (Surah al-Maidah, 5: 89)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan ketika kamu sedang ihram. Barang siapa di antara kamu yang membunuhnya dengan sengaja, maka wajiblah atasnya denda, iaitu mengganti dengan binatang ternak yang seperti binatang yang dibunuhnya yang ditetapkan oleh dua orang yang adil (penduduk Makkah) atau kafaratnya memberi makanan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu supaya merasakan akibat perbuatannya barang siapa yang mengulangi lagi mengerjakannya, maka Allah akan menyiksanya, Allah Maha Perkasa lagi mempunyai hak siksa.” (Surah al-Maidah, 5: 95)

Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
Orang-orang yang mendzihar isterinya, kemudian ingin kembali kepada apa yang mereka katakan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum keduanya bercampur (bersetubuh). Demikian itu dijadikan nasihat kepadamu untuk mengerjakannya, dan Allah sentiasa mengetahui rahsia apa yang kamu kerjakan maka barang siapa yang tidak memperolehi budak (kerana tidak kuat mengadakannya, atau memang tidak ada), maka ia berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bersentuhan maka barang siapa yang tiada berkuasa untuk puasa, hendaklah memberi makan enam puluh orang miskin (keringanan) yang demikian itu agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkari (hukum-hukum Allah itu) azab yang pedih.” (Surah al-Mujadalah, 58: 3-4)

Demikianlah pula, puasa dan sedekah mampu menghapuskan fitnah seorang pemuda dari harta, keluarganya dan anaknya. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiallahu 'anhu, berkata Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam :

“Fitnah lelaki dari keluarga (isteri), harta, dan tetangganya, boleh dihapuskan oleh sholat, puasa dan sedekah.”

8. Rayyan bagi orang yang puasa
Dari Sahl bin Sa'ad radhiallihu 'anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya di dalam syurga ada satu pintu yang disebut dengan rayyan, orang-orang yang berpuasa akan memasukinya di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terakhir yang berpuasa, ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barang siapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya.”

( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

Hikmah Puasa 2 - Manfaat Untuk Jasmani & Rohani (jiwa)

HIKMAH PUASA 2
Foto: ‎HIKMAH PUASA 2

PUASA ( Saum )
Saum (Bahasa Arab: صوم, transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata caranya tetap sama.

Hikmah puasa
Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183. 
Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut;

1. Untuk pendidikan/latihan rohani 
2. Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
3. Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
4. Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan
        sebaik-baiknya.
5 Mendidik kesabaran dan ketabahan

6. Untuk perbaikan pergaulan
Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.

7. Untuk kesehatan
Perlu diingat ibadah puasa akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.

Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"

Nabi S.A.W.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi. Jika manusia makan berlebih-lebihan sudah tentu akan membawa muzarat kepada kesehatan. Badan bisa menjadi gemuk, yang bisa mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita.

8. Sebagai rasa syukur atas segala nikmat Allah


Ayo Gabung......!!
Pencerahan Hati klik ini----->
https://www.facebook.com/pages/Motivaqolbi-Roads-of-Light/351714948262042?hc_location=timeline

ingin Curhat & Solusi klik aja ini -------> https://www.facebook.com/groups/motivaqolbi/

Ingin Pahala menebarkan Ilmu & Menggapai Hikmah dengan meng-KLIK-----> SUKA & BAGI ____ pada teman-temanmu.

oke Sobat......‎


PUASA ( Saum )
Saum (Bahasa Arab: صوم, transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. 
Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata caranya tetap sama.

Hikmah puasa
Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183.
Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah ‘gigih dan ulet’ seperti yang dimaksud dalam QS. Ali ‘Imran/3: 146. 


Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut;
  1. Untuk pendidikan/latihan rohani 
  2. Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
  3. Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
  4. Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya.
  5. Mendidik kesabaran dan ketabahan
  6. Untuk perbaikan pergaulan.                                                                                                       Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
  7. Untuk kesehatan.                                                                                                                        Perlu diingat ibadah puasa akan membawa faedah bagi kesehatan rohani dan jasmani jika pelaksanaannya sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa, malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.                                                                                                                                                                           Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31: "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"                                                                      Nabi S.A.W.juga bersabda:                                                                                                         "Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."                                                      Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi. Jika manusia makan berlebih-lebihan sudah tentu akan membawa muzarat kepada kesehatan. Badan bisa menjadi gemuk, yang bisa mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita.
  8. Sebagai rasa syukur atas segala nikmat Allah
( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

Hikmah Puasa 1 - PENCIPTAAN AKAL & NAFSU

HIKMAH PUASA 1

Foto: HIKMAH PUASA 1

PENCIPTAAN AKAL & NAFSU

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan AKAL, maka Allah S.W.T telah berfirman : 

"Wahai akal menghadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., 
kemudian Allah S.W.T berfirman : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi : "Wahai akal! Siapakah aku?". 
Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."
Lalu Allah S.W.T berfirman : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan NAFSU, dan berfirman  : 
"Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". 
Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. 
Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. 
Kemudian Allah S.W.T berfirman: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. 
Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". 

Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T MEWAJIBKAN PUASA

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

KESIMPULAN
Bersesuaian dengan sabda Nabi Muhammad saw :
 “Kita kembali dari perjuangan kecil menuju perjuangan besar, 
        yaitu Perjuangan melawan hawa nafsu”

Perjuangan melawan HAWA NAFSU tahap awal adalah dengan PUASA yang Wajib maupun yang sunnah.

sumber sama dengan motivaqolbi - roads of light ( dgn sedikit tambahan )
klik ini----->https://www.facebook.com/pages/Motivaqolbi-Roads-of-Light/351714948262042?hc_location=timeline

ingin Curhat & Solusi klik aja ini -------> https://www.facebook.com/groups/motivaqolbi/

Ayo Gabung......!!
menebarkan Ilmu & Menggapai Hikmah dengan meng-KLIK-----> SUKA & BAGI ____ pada teman-temanmu.

Semoga Bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ..
Sampaikanlah walau satu ayat PENCIPTAAN AKAL & NAFSU

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan AKAL, maka Allah S.W.T telah berfirman :

"Wahai akal menghadaplah engkau."
Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T.,
kemudian Allah S.W.T berfirman : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi : "Wahai akal! Siapakah aku?".
Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah."
Lalu Allah S.W.T berfirman : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan NAFSU, dan berfirman :
"Wahai nafsu, mengadaplah kamu!".
Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri.
Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya.
Kemudian Allah S.W.T berfirman: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun.
Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".

Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."

Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T MEWAJIBKAN PUASA

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.

KESIMPULAN
Bersesuaian dengan sabda Nabi Muhammad saw :
“Kita kembali dari perjuangan kecil menuju perjuangan besar,
yaitu Perjuangan melawan hawa nafsu”

Perjuangan melawan HAWA NAFSU tahap awal adalah dengan PUASA yang Wajib maupun yang sunnah.

Semoga Bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ..
Sampaikanlah walau satu ayat

( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

WONG FEI HUNG (Faisal Hussein Wong) Adalah Seorang Muslim

ANDA perlu Tahu.......!!!


Foto: ANDA perlu Tahu.......!!!

WONG FEI HUNG (Faisal Hussein Wong) 
Adalah Seorang Muslim, Ulama, Ahli Kung fu, Tabib & Pahlawan...


Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China . Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong , Jet Li. Namunsiapakah sebenarnya Wong Fei Hung ?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China . Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. 
Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. 
Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab- kan , namanya ialah Faisal Hussein Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu
pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok
(wushu/kungfu) . Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). 
Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung . Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari
diwariskannya kepada Wong Fei Hung. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah
dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734. 

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea ). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam -macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri
bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton . 

Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. 

Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas
orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. 

Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. 

Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin. ... ^_^

wallahua`lam bishowab.

22 Jamadil Awal 1431 H
Oleh: Mazrina Mohd Mokhtar

Dicatat oleh DRS. KHALIL IDHAM LIM
Dicatat oleh IBNU MUSLIM di 12/19/2010 04:40:00 PTG

- Bacaan tambahan di sini, http://en.wikipedia.org/wiki/Wong_Fei-hung
- ahlussunahwaljamaah & almihrab.com
- Labels:photos http://www.blogger.com/img/blank.gif

Ayo gabung di Grup CurHat & Solusi ( menjawab dengan HIKMAH )
----> https://www.facebook.com/groups/motivaqolbi/

♥ klik  LIKE & SHARE ♥ …. anda sudah bernmanfaat & mendapat Pahala yang mengalir, sesuai dengan :
[] Sabda Rasulullah SAW ;
"Siapa yg menyampaikan dan mengamalkan ilmu maka dia akan memperoleh pahala walaupun sudah tiada".
(HR. Muslim)

WONG FEI HUNG (Faisal Hussein Wong) 
Adalah Seorang Muslim, Ulama, Ahli Kung fu, Tabib & Pahlawan...

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China .
Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong , Jet Li. Namunsiapakah sebenarnya Wong Fei Hung ?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China . Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat.
Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais.
Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab- kan , namanya ialah Faisal Hussein Wong. Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu
pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok
(wushu/kungfu) . Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong).
Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung . Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari
diwariskannya kepada Wong Fei Hung. Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah
dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.

Pasien klinik keluarga Wong yang meminta bantuan pengobatan umumnya berasal dari kalangan miskin yang tidak mampu membayar biaya pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong tetap membantu setiap pasien yang datang dengan sungguh-sungguh. Keluarga Wong tidak pernah pandang bulu dalam membantu, tanpa memedulikan suku, ras, agama, semua dibantu tanpa pamrih.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang korup dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang merubuhkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya banyak yang memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung sukses melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan andalan dari Hung Hei-Kwun, kakak seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang kita mengenalnya sebagai Korea ). Jika saja pemerintah Ch’in tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan beladiri terkemuka. Bahkan ia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan Jurus Cakar Macan dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan bermacam -macam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan langsung dengan mata kepala mereka sendiri
bagaimana ia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar dan kejam di Canton yang mengeroyoknya karena ia membela rakyat miskin yang akan mereka peras.

Dalam kehidupan keluarga, Allah banyak mengujinya dengan berbagai cobaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia Canton .

Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri.

Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga akhir hayat. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri pada kelas khusus perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas
orang miskin, akan dilawannya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya.

Wong Fei-Hung wafat dengan meninggalkan nama harum yang membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid.

Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Swt dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan bagi kita, generasi muslim yang hidup setelahnya. Amiin. ...

wallahua`lam bishowab.

22 Jamadil Awal 1431 H
Oleh: Mazrina Mohd Mokhtar

Dicatat oleh DRS. KHALIL IDHAM LIM
Dicatat oleh IBNU MUSLIM di 12/19/2010 04:40:00 PTG

- Bacaan tambahan di sini,
http://en.wikipedia.org/wiki/Wong_Fei-hung
- ahlussunahwaljamaah & almihrab.com
- Labels:photos
http://www.blogger.com/img/blank.gif

( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com )

Read more...

About This Blog

  © Blogger template The Business Templates by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP