Etika Berkomentar Di Jaring Sosial atau Media
Motivaqolbi - Roads of Light - 18 Juni
ETIKA DALAM BERKOMENTAR DI JARING SOSIAL-MEDIA -
Tidak mentang-mentang internet itu media untuk bebas berekspresi, lantas kita kehilangan jati diri sebagai muslim.
Setiap muslim tetap saja terikat dengan akhlaq dan norma serta susila
berkomunikasi yang baik. Bahkan bila kepada Fir'aun yang mengaku sebagai
tuhan saja, Musa as. masih diperintah untuk bertutur bahasa yang sopan,
santun dan lembut, apalagi dalam berkomentar menanggapi sebuah ide dan pemikiran. Tentu kita harus jauh lebih santun lagi dalam berbahasa.
Sayangnya kalau selama ini kita amati, masih saja ada cara-cara
berkomentar yang kurang mencerminkan akhlaq islami. Padahal kita yakin,
tujuannya pasti baik, niatnya pasti tulus. Cuma barangkali kesantunan
berbahasa dan berkomunikasinya yang perlu sedikit mendapatkan sentuhan
lagi. Agar orang lain yang tidak sependapat tidak merasa tersinggung.
Ciri komunikasi yang baik itu ibarat orang memancing ikan. Tantangannya
adalah bagaimana agar ikannya bisa didapat, tetapi airnya tidak harus
sampai keruh. Orang yang tidak pandai memancing ikan biasanya tidak
sabaran, langsung menceburkan diri ke empang, airnya diubek-ubek sampai
butek, bajunya basah semua belepotan lumpur, tetapi sayangnya, tidak
satu pun ikan didapatnya.
Oleh karena itu, kalau kita mengaku
muslim dan umat Rasulullah SAW, mari budayakan akhlaq mulia dengan
berkomentar yang baik. Bila menemukan komentar bermuatan menghina,
melecehkan, merendahkan atau yang sejenisnya, berikan jempol bawah,
tanda Anda tak menyukai muatan komentar itu. Komentar yang baik, berikan
jempol atas.
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi
ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik
dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar
nuansa kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. Sebab semua yang kita
tulis juga akan ditulis oleh malaikat, menjadi catatan track record kita
selama hidup di dunia.
Menulislah, tetapi menulis yang baik
dan bermanfaat, tidak bikin orang marah. Dan jangan menampakkan kesamaan
dengan orang yang tidak beriman. (H. Ahmad Sarwat)
- Jalan - Jalan Cahaya -
( Gus Is - http://1hati17an.blogspot.com/ )
0 komentar:
Posting Komentar