Hikmah Meneladani Sejarah Abu Bakar ra
Hikmah Meneladani Sejarah Abu Bakar ra
Jika anda membaca dengan seksama, sejarah Sahabat Abu Bakar 1,2,3 akan ditemukan sebuah kekuatan yang sangat besar, yaitu CINTA. Jika ditarik kesimpulan, akan tersusun seperti ini :
1. Cinta seorang sahabat pada Nabinya, telah melahirkan pribadi yang sangat langkah & sulit dicari tandingannya.
2. Cinta kepada Nabi saw yang begitu besar, akan melahirkan keimanan yang besar pula.
3. Cinta tidak sebatas ucapan, tapi dengan perbuatan & pemikiran. Artinya jika Cinta itu mengakar akan menggerakan semua perbuatan & pikiran untuk yang dicintai. Karena yang dicintai manusia pilhan Allah, yaitu Rasulullah Muhammad saw yang merupakan rahmat alam. Secara otomatis, apa yang dipikir, dilakukan, dirasakan oleh Rasul menyatu di diri sahabat. Betapa indahnya kekuatan cinta sahabat pada Nabinya.
4. Sahabat Abu Bakar ra adalah saudagar yang dermawan, semenjak Islam semua hartanya di nafkahkan di jalan Allah seluruhnya, sedangkan keluarganya tidak bersisa kecuali Allah & Rasulnya. Oleh sebab itu, rasul menyanjungnya "bahwa iman abu bakar lebih berat dari iman seluruh umat islam". Kesimpulannya dengan Harta, kita bisa meningkatkan IMAN dengan "AMAL" di jalan Allah. Makin besar yang kita keluarkan, makin besar pula ukuran iman kita.
5. Dedikasi (pengabdian) abu bakar terbukti dengan mengikuti Rasul kemana saja Allah memerintah & membelanya Rasul dari segala bahaya kaum kafir. Serta siap mengorbankan dirinya, demi orang yang dicintai yaitu Rasul. Loyalitas (kesetiaan) seperti ini sangat jarang dimasa ini. Dua sifat ini melahirkan sifat-sifat ;
6. Tegas & Teguh dalam memegang sesuatu yang diyakini. Walaupun seribu musuh menghadangnya. Bayangkan hari ini, hanya karena uang, wanita & tahta semua akan dilunturkan. Iman bisa digadaikan.
7. Tidak mementingkan diri sendiri. Kejadian di Gua Tsur membuktikan bahwa Abu Bakar sangat memikirkan Rasul melebihi dirinya sendiri. Bayangkan jika umat Islam Indonesia seperti ini, insya Allah, korupsi dan lain-lain akan hilang & tersingkir.
8. Kemuliaan jiwa, kesetiaan (loyalitas) & Pengabdian (dedikasi) serta kemurahan (loman) dalam hal harta, merupakan sarat mutlak tipekel "SEORANG PEMIMPIN".
9. Sifat berikutnya adalah : Zuhud yaitu mencintai kehidupan akhirat, tapi tidak meninggalkan urusan dunia. Pada diri Abu Bakar telah tertanam Cinta kepada kehidupan akhirat. Sehingga dalam menghadapi apapun urusan dunia ataupun urusan pemerintahan, selalu memkirkan agama & rakyat miskin. Otomatis lahirlah jiwa yang peduli, kasih sayang, mengerti & siap dikritik serta mau mengakui kekurangannya.
Untuk sementara sekian dulu, jika Allah memberi hidayah & petunjuk akan kami sajikan HIKMAH-HIKMAH meneladani sahabat-sahabat Nabi saw.
Semoga bermanfaat..... sekiranya dapat dijadikan referensi merubah tatanan umat islam pada khususnya. dan rakyat Indonesia pada umumnya.
Sekali lagi "Bangunlah Jiwa Rakyat Indonesia" dengan sifat-sifat para sahabat Nabi saw, terutama para Calon pemimpin yaitu generasi muda.
wassalam
http://1hati17an.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar