Petunjuk Mudah...... !
Klik BERANDA (pada Daftar Halaman).
Anda akan masuk ke Daftar Isi semua posting Blog.
Selamat menikmati.
--------------------------------------------------------------
Prolog
------------------------------
Bismillahirrahmanirrahiim
Selamat Datang di Blog Kami, semoga Informasi yang anda cari tersedia dan silahkan dibaca, dicopy atau dibagi kepada siapapun yang membutuhkan.
Etika berkunjung, silahkan anda tinggalkan NAMA atau EMAIL sebagai niat baik & ijin.
insya Allah, ILMU yang ada disini akan membawa berkah & manfaat untuk kita semua. Amin.
Bagi yang berkenan silahkan kasih komentar dengan Sopan & Santun sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah.
Bagi yang yang tidak berkenan, kami mohon maaf.
( Harap cantumkan nama Gus Is - 1hati17an.blogspot.com )
-----------------------------
Rabu, 10 Juli 2013
MAKKAH- Sejumlah ulama di Makkah dan Madinah mengkritik
umat Islam Indonesia yang sampai hari ini belum bersatu. ”Mereka masih
bercerai-berai, asyik dengan kelompoknya sendiri-sendiri, terjebak dalam
kepentingan politik. Dan yang lebih menyedihkan mereka tidak sadar sedang
dipecah-pe-cah oleh kekuatan lain,” kata Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi
Jaelani, kemarin. Kritikan yang sama juga disampaikan Syeh Muhammad bin Ismail
AlYamani.
Ia mengatakan hal itu ketika menerima delegasi sembilan
ulama Jawa Tengah di rumahnya, Distrik Subhani, sekitar 8 km arah barat
Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Wartawan Suara Merdeka Agus Fathuddin Yusuf dari Makkah,
semalam melaporkan Habib Umar Jaelani adalah salah satu keturunan Syeh Abdul
Qadir Jaelani yang manakibnya (riwayat hidup-Red) sangat terkenal di Indonesia.
Sedang pertemuan Syeh Muhammad dengan para ulama dari
Jateng bertempat di rumahnya, Kawasan Rusyai-fah, Makkah. Ketika ditanya dari
mana mendapatkan informasi tentang umat Islam dan ulama Indonesia, Habib Umar
menjelaskan, ia mengikuti perkembangan melalui jaringan internet dan media
massa serta santri-santri Indonesia yang menuntut ilmu di Makkah.
Ia minta supaya organisasi massa (Ormas) Islam memberikan
perhatian lebih kepada upaya pengembangan ekonomi umat. Sebab menurutnya,
kelemahan ekonomi umat akan berdampak pada kerawanan akidah.
Sedangkan kepada para kiai dan ulama, diharapkan berkonsentrasi
mengajak ke arah ummatan wasathan (umat yang moderat), persatuan dan kesatuan
umat Islam (ukhuwah Islamiyah).
”Sudah bukan zamannya lagi menonjolkan kelompoknya
sendiri-sendiri dan asyik bercerai berai hanya gara-gara berbeda latar belakang
kepentingan politik,” katanya.
Hadiah Kitab
Pada kesempatan itu Habib Umar memberikan hadiah kepada
para kiai yang hadir masing-masing berupa Kitab Tafsir Al-Jalalain edisi
terbaru, Kitab Tafsir, Hadist, Fiqh, Ushuluddin, Tasawuf dan Ku-tubuddakwah.
Satu persatu kiai langsung tabarrukan membaca kitab-kitab
kuning, misalnya KH Habib Ahmad bin Thoha AlMunawar membaca Kitab Sya-mail , KH
Masruri Mughni membaca Tafsir, KH Ihya Ulumiddin membaca Kitab Hadaiqul Anwar
dalam Sirah Rasul, dan KH Kharis Shodaqoh membaca Kitab Tasawuf.
Sementara itu Syeh Muhammad bin Ismail AlYamani
menyayangkan munculnya dai-dai dan mubalig muda yang tidak mendalami keilmuan
agamanya.
”Mereka hanya tahu dalil ayat Quran dan Hadist
sepotong-sepotong kemudian bicara di mimbar. Mereka hanya bermodal retorika
semata. Akibatnya umat tidak mendapatkan informasi agama yang dibutuhkan,”
katanya.
Ia mengharapkan kiai-kiai dan ulama Indonesia memberikan
perhatian kepada dai-dai muda agar betul-betul menjadi alim sekaligus menjadi
mubalig yang menguasai persoalan yang dihadapi umat selanjutnya membantu
mencarikan solusi.
Syeh Muhammad mengenal betul sejumlah pesantren di Jawa
Tengah karena pernah melakukan silaturahim beberapa waktu lalu. ”Kami kenal
betul Kiai Sahal Mahfudh, Rois Aam PBNU,” katanya dalam Bahasa Arab.
Para ulama Jateng juga ber-silaturahim dengan Sayid Ashim
Abbas bin Alawi AlMa-liki. Pertemuan berlangsung di rumah Sayid Abbas Syarik
Sittin, Makkah. Sayid Ashim adalah putra Sayid Abbas yang saat ini tengah
melakukan lawatan di sejumlah pondok pe-santren di Jateng, Jatim dan Sumatera.
Semalam, para ulama juga bertemu Sayid Ahmad bin Muhammad
bin Alawi AlMaliki AlHasani. Pertemuan berlangsung di rumahnya Kawasan
Rusyaifah Makkah.
Para ulama Jateng dipimpin Dr KH Habib Abdurrahman Smith
MA dan Rois Syuriyah PWNU KH Masruri Mughni, hari ini dijadwalkan bertolak
menuju Hadramaut, Yaman.
Di Negara itu, mereka akan bersilaturahim dengan para
ulama termasuk Habib Umar bin Hafidz dan Habib Salim Assyatiri, pengasuh
pesantren Daarul Mustofa Tarim, Yaman. (60)
Rabu, 09 Mei 2007 Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar