Petunjuk Mudah...... !
Klik BERANDA (pada Daftar Halaman).
Anda akan masuk ke Daftar Isi semua posting Blog.
Selamat menikmati.
--------------------------------------------------------------
Prolog
------------------------------
Bismillahirrahmanirrahiim
Selamat Datang di Blog Kami, semoga Informasi yang anda cari tersedia dan silahkan dibaca, dicopy atau dibagi kepada siapapun yang membutuhkan.
Etika berkunjung, silahkan anda tinggalkan NAMA atau EMAIL sebagai niat baik & ijin.
insya Allah, ILMU yang ada disini akan membawa berkah & manfaat untuk kita semua. Amin.
Bagi yang berkenan silahkan kasih komentar dengan Sopan & Santun sebagai perwujudan ukhuwah islamiyah.
Bagi yang yang tidak berkenan, kami mohon maaf.
( Harap cantumkan nama Gus Is - 1hati17an.blogspot.com )
-----------------------------
Senin, 08 Juli 2013
Para
sahabat memperhatikan gambar itu penuh tanda tanya. Suasana menjadi hening.
Begitu selesai, Rasulullah lalu menjelaskan, ''Ini, titik yang berada di ujung
garis di tengah, adalah menusia. Sedangkan keempat garis persegi panjang adalah
ajal yang selalu mengitari kehidupannya di dunia ini.''
Setelah itu
nabi melanjutkan, ''Sedang garis lurus yang menjulur keluar adalah angannya
yang indah dan menyilaukan, sementara garis-garis kecil adalah
kejadian-kejadian yang selalu ia akan hadapi sepanjang hidupnya (seperti sedih,
gembira, panas, lapar, dingin, sakit, sukses, gagal, untung, dan bangkrut).
Bila ia lolos dari yang satu, maka akan ditimpa oleh yang lain. Bila lolos dari
yang terakhir ini, maka ia akan ditimpa oleh yang lainnya lagi. Demikian
seterusnya.''
Inilah
kehidupan dunia, semuanya bergerak sesuai sunnatullah 'hukum alam' yang tak
bakal berubah. Hal yang perlu disadari lebih dalam adalah bahwa semuanya
merupakan bentuk ujian yang akan menentukan kualitas kehidupannya di sisi
Allah.
Namun,
seringkali tujuan hidup seperti ini terhalang oleh kemilaunya angan-angan yang
menyilaukan. Pada hakekatnya semua itu menjebak dirinya. Angan-angan untuk bisa
hidup layak di masa mendatang seringkali menutup kesadaran manusia bahwa hidup
ini, bagaimanapun lamanya, pasti dibatasi oleh keempat garis ajal. Secepat itu
pula kesadaran akan adanya batas-batas moral dan hukum lenyap di telan ramainya
persaingan. Akhirya kedamaian dan kenyamanan hidup menjadi barang mahal yang
tak sanggup dibeli oleh masyarakat.
Mungkinkah
kewaspadaan terhadap kemilaunya angan-angan yang membius itu bisa menjadi
penawar bagi kegersangan dan kegundahan hati, seperti yang dituntunkan oleh
baginda Rusul kita? Semoga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar