Titik Kemuliaan Ibu Rumah Tangga 2
Tentu, Monroe dan banyak kaum wanita yang kemudian menyadari kekeliruannya selama ini, melihat sebuah kemuliaan dalam status itu. Dan, secara tidak langsung, ia menyanggah bahwa kebahagiaan hakiki seorang wanita ada dalam gemerlapnya harta, tingginya kedudukan, pesatnya karier, dan lain-lain.
Sesungguhnya, yang Monroe lihat adalah sebuah kebenaran. Kebenaran yang selama ini diajarkan Islam. Ajaran yang menempatkan wanita, terutama ibu, dalam posisi yang sangat mulia.
Seorang Ulama'i mengatakan, "Anda yang beraktivitas di luar rumah, baik Anda sebagai dokter, dosen di perguruan tinggi, atau profesi-profesi akademis lainnya yang pada tempatnya tentu relevan, tetap harus memberikan kiprahnya di dalam rumah. Masalah keibuan, status sebagai istri, rumah dan rumah tangga, semuanya merupakan hal amat fundamental dan vital. Anda bukanlah wanita yang sempurna jika Anda tidak menangani urusan di dalam rumah. Rasa kasih sayang dalam rumah tangga memerlukan satu poros utama, dan itu ialah wanita yang menjadi ibu rumah tangga. Tanpa kehadiran ibu rumah tangga, maka rumah tangga akan kering tanpa makna."
Dr. Mien Uno, salah seorang tokoh perempuan negeri ini mengungkapkan hal senada. "Saya menganggap bahwa ibu rumah tangga adalah karir yang sangat terhormat. Akan tetapi, banyak masyarakat kita yang berpendapat bahwa status ibu rumah tangga bukanlah karir karena tidak bergerak dalam lingkup publik. Saya tidak mengerti yang dimaksudkan dengan lingkup publik. Bagaimanapun, menurut pendapat saya, justru ibu rumah tangga adalah posisi yang sangat terhormat karena dia melingkupi faktor-faktor sosial dengan keluarga, dengan masyarakat. Dia peletak dasar agama, kemudian sebagai seorang pendidikyang baik. Karenanya, dia berkarir sebagai ibu rumah tangga."
bersambung....... ke 3
0 komentar:
Posting Komentar