Muhasabah dengan CERMIN 3 - Jika Perilaku Seseorang Buruk, Maka Prasangkanya pun Buruk
Jika Perilaku Seseorang Buruk, Maka Prasangkanya pun Buruk
oleh : Habib ‘Abdullah bin Husein bin Thohir
Seorang yang berhati busuk dan bersifat buruk, wal ‘iyâ dzubillâh, maka keburukannya ini akan menjelma pada diri setiap orang yang dilihatnya. Setiap kali melihat seseorang dia akan berprasangka buruk kepadanya. Sebab, yang dia lihat adalah gambaran keburukan dirinya sendiri. Menurutnya semua orang seperti dirinya.
Rasûlullâh sawbersabda:
“Jika seseorang berkata, ‘Manusiat telah binasa,’ maka dialah yang paling binasa.”
(HR Muslim, Abû Dâwûd, Ahmad danMâlik)
Seorang penyair berkata:
Jika perilaku seseorang buruk
Maka prasangkanya pun buruk
Dia wujudkan kebiasaannya dengan penuh keraguan
Dan memusuhi para pecintanya
karena ucapan musuhnya
akhirnya dia berada dalamkeraguan
Seperti malam yang gelap gulita
Mimpi gambaran Dirimu
Pernah seorang lelaki mengunjungi seorang saleh yang dikenal sebagai waliyullâh (orang yang dicintai Allâh) dan berkata kepadanya,
“Wahai Tuan, aku bermimpi melihatmu dalam wujud seekor babi.” Sang wali rhm pun menjawab, “Babi itu adalah gambaran dirimu, bukan diriku. Ketika engkau menghadapiku, maka gambaran dirimu menjelma pada diriku. Ketika melihat babi itu engkau mengiranya sebagai diriku. Sesungguhnya itu adalah gambaran dirimu yang menjelma pada diriku. Andaikata engkau baik, maka engkau akan melihatku dalam wujud yang baik.”
#####( tambahan ..... pahami ini dengan benar sobat... seringkali yang kita lihat dalam mimpi atau keghaiban adalah GAMBARAN DIRI KITA SENDIRI ...... yang sering kita prediksi bahwa mimpi yang dilihat adalah seseorang yang tampak pada mimpi tersebut ) ######
Karena itu kami katakan bahwa setiap orang yang bermimpi melihat Rasûlullâh saw dalam wujud yang baik, maka itu adalah tanda bahwa dirinya baik. Tetapi, jika tidak demikian, maka itu adalah tanda bahwa dirinya memiliki kekurangan.
Kami tidak mengatakan bahwa keterangan ini berlakuuntuk semua orang. Keterangan ini hanya berlaku untuk orang yang penuh kekurangan ketika bermimpi atau bertemu dengan orang yang sempurna, setingkat dengannya atau orang yang tidak ia ketahui kedudukannya.
Pada umumnya apa yang dilihat oleh seseorang pada diri kaum Mukminin adalah gambaran keadaannya sendiri. Jika dia baik, maka dia akan melihat kebaikan dan jika dia buruk, maka dia akan melihat keburukan.
Kecuali Mimpi Para Nabi as & Pewarisnya.
Sedangkan apa yang dilihat oleh orang-orang yang memiliki kesempurnaan, seperti para Nabi as dan pewarisnya, dalam mimpi atau di luar mimpi, adalah keadaan yang sebenarnya dari orang yang mereka lihat. Sebab,gambaran diri orang-orang yang memiliki kesempurnaan tidak akan menjelma pada diri orang lain. Karena, orang lain memiliki hijab yang terlalu tebal. Tetapi, gambaran orang lain dapat menjelma pada diri mereka karena kejernihan hati mereka. Mereka dapat melihat orang lain sesuai keadaannya yang sebenarnya.
Rasûlullâh saw bersabda:
“Waspadalah terhadap firasat seorang Mukmin, sesungguhnya dia memandang dengan cahaya Allâh.” (HR Tirmidzî)
Keadaan seperti ini hanya khusus bagi ahlillâh. Hati-hati jangan tertipu, sebab itulah sumber keburukan.
Keempat,
Hati seorang Mukmin yang sempurna imannya akan menjadi tempat Tajallî Allâh SWT Al-Mu`min.
Sebab,Al-Mu`min adalah salah satu nama Allâh. Hati seorang Mukmin adalah tempat makrifat.
Allâh SWT berkata dalam sebuah hadis qudsi:
“Bumi dan langit-Ku tidak akan mampu menampung-Ku, dan hati hamba-Ku yang berimanlah yang mampu menampung-Ku.”(Al-Hadis)
“Hati adalah rumah Allâh.”(Al-Hadis)
Arti kedua hadis ini adalah hati merupakan tempat bermakrifat kepada Allâh.
Wallâhu Subhânahu wa Ta’âlâ a’lam.
sumber : Blog Ahlussunahwaljamaah
( Gus Is -
0 komentar:
Posting Komentar