Malam Nisfu Sya'ban 2 ( Amalan Merubah Taqdir )
oleh Titian Hikmah - Satu Hati (Catatan) pada 18 Juni 2013 pukul 15:31
Menurut sebagian besar Ulama, antara lain adalah dengan memperbanyak ibadah danshalat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah,yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya’bandengan berlebih-lebihan seperti dengan shalat malam berjamaah, menurut sebagianUlama, Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya.
Bagi yang mau mengamalkannya Malam Nifsu Sya’ban INSYA ALLAH !! Apabila anda semuaberniat mengubah catatan rizki dan takdir di dalam buku besar Allah menjadilebih baik dan memohon ampun atas dosa2 yang telah kita perbuat maka dibawahini ada petunjuknya menurut sebagian Ulama, yaitu antara lain:
1. Sholat fardlu Maghrib
2. Membaca Surah Yassin 3 kali
3. Membaca doa Nifsu Sya’ban
4. Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak dzikir, shalawat, doadan istighfar.
Adapun apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat MalamNisfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat, Hadistnya oleh sebagian ahli hadist dianggapsahih, namun sebagian menganggap dhaif.
Namun demikian dalam urusan shalat sunnah, kata Nabi SAW, boleh kita tambahijumlahnya dan boleh kita kurangi sesuai kemampuan kita.
DOA MALAM NISFU SYA’BAN
Setelah di malam nisfu sya’ban disunnahkan untuk menyampaikan doa/keinginananda dimalam dan insya Allah akan dikabulkan.
Mengenai doa di malam nisfu sya’ban menurut sebagian ulama adalah adalah sunnahRasul saw, sebagaimana hadits2 berikut :
Hadist Pertama
Rasulullah saw bersabda,: “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya dimalam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrikdan orang yg pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban haditsno.5755)
Hadist Kedua
Berkata Aisyah ra : “disuatu malam aku kehilangan Rasul saw, dan kutemukanbeliau saw sedang di pekuburan Baqi’, beliau mengangkat kepalanya kearahlangit, seraya bersabda : “Sungguh Allah turun ke langit bumi di malam nisfusya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba Nya sebanyak lebih dari jumlah buluanjing dan domba” (Musnad Imam Ahmad hadits no.24825)PENDAPAT ULAMA BESAR
Syaikh‘Abdul Qadir al-Jailaniy berkata, “MalamNishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr.”(Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab)
Berkata Imam Syafii rahimahullah : “Doa mustajab adalah pada 5 malam, yaitumalam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan rajab, danmalam nisfu sya’ban” (Sunan Al Kubra Imam Baihaqiy juz 3 hal 319).
Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoifal-Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepadaNabi saw, karena ayat Innallaaha wa malaaikatahuu yushalluuna ‘alan Nabiy …diturunkan pada bulan itu. (Ma Dza Fiy Sya’ban?)
Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoifal-Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepadaNabi saw, karena ayat Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabiy …diturunkan pada bulan itu. (Ma Dza Fiy Sya’ban?)
Berdasarkan fatwa ulama besar di atas, maka kita memperbanyak doa di malam itu,jelas pula bahwa doa tak bisa dilarang kapanpun dan dimanapun, bila mereka yangmelarang doa maka hendaknya mereka menunjukkan dalilnya?.
Demikian juga tentang do’a khusus untuk malam nisfu Sya’ban seperti do’a dibawah ini, ada ikhtilaf (perbedaan) dikalangan Ulama dan para ahli hadist. Jadiselain DOA NISFU SYA’BAN di bawah boleh juga dengan do’a-do’a umum terutamado’a yang ada di Al Qur’an dan Al Hadist.
Namun demikian, di bawah ini adalah Do’a malam Nisfu Sya’ban yang diamalkanoleh sebagian Ulama dan Anda boleh ikut mengamalkannya
DOANISFU SYA’BAN:
“ALLAAHUMMA YAA DZAL MANNI WALAA YUMANNU ‘ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM,YAA DZATH THAULI WALIN’AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARULMUSTAJIIRIIN, WA AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII ‘INDAKAFII UMMIL KITAABI SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ‘ALAYYA FIRRIZQI, FAMHULLAA HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQTITAARI RIZQII WA ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SA’IIDAN MARZUUQANMUWAFFAQALLIL KHAIRAAT. FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKALMUNAZZALI ‘ALAA NABIYYIKAL MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA‘INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII BITTAJALLIL AA’DHAMI FII LAILATIN NISHFI MINSYAHRI SYA’BAANIL MUKARRAMIL LATII YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM,ISHRIF ‘ANNII MINAL BALAA I MAA A’LAMU WA MAA LAA A’LAM WA ANTA ‘ALLAAMULGHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
artinya:
“Ya Allah Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atasMU.Ya Allah Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan danPemberi nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempatbersandar. Engkaulah tempat berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagiorang-orang yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telahmenulis dalam buku besarMU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orangyang sangat terbatas mendapat nikmatMU, orang yang dijauhkan daripadaMU atauorang yang disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karuniaMU,semoga kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yangberbahagia, mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan.Sesungguhnya Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepadaRasulMU, dan perkataanMU adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah danmenetapkan apa-apa yang dikehendakiNYA dan padaNYA sumber kitab. Ya Allah,dengan tajalliMU Yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, Engkautetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya akudijauhkan dari bala bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui,Engkaulah Yang Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalumengharap limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.”
Sahabatku,
Perlu saya tekankan di sini, tidak ada larangan dari Rasul untuk berdoa dimalam Nisfu Sya’ban, justru pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan munkar,sebagaimana sabda Rasulullah saw : “sungguh sebesar besarnya dosa muslimindg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadiharam, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim)
( Gus Is -
0 komentar:
Posting Komentar