NISFU SYA'BAN adalah MALAM PENGAMPUNAN penduduk Bumi
-NISFU SYA'BAN adalah MALAM PENGAMPUNAN penduduk Bumi-
.......kecuali 6 GOLONGAN yang tidak diampuni .........
Nisfu Sya’ban dinamakan juga sebagai malam pengampunan atau malam magfirah,karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hambanya yang saleh. Namun dalam pemberian ampunan itu dikecualikan bagi orang-orang yang masih tetap pada perbuatannya menduakan Allah alias musyrik, dan bagi mereka yang tetap berpaling dari Allah SWT.
Nabi saw bersabda: Tatkala datang malam Nisfu Sya’ban Allah memberikan ampunanNya kepada penghuni bumi, kecuali bagi orang syirik (musyrik) dan berpaling dariNya
(HR Ahmad).
Enam Golongan itu adalah :
Ibn Ishak meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pernah Rasulullah memanggil isterinya, Aisyah dan memberitahukan tentang Nisfu Sya’ban. “Wahai Humaira, apa yang engkau perbuat malam ini ? Malam ini adalah malam di mana Allah yang Maha Agung memberikan pembebasan dari api neraka bagi semua hambanya, kecuali enam kelompok manusia”.
Kelompok yang dimaksud Rasulullah yaitu,
Pertama,
kelompok manusia yang tidak berhenti minum hamr atau para peminum minuman keras. Sebagaimana berulang kali dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan hamr adalah jenis minuman yang memabukkan, baik jenis minuman yang dibuatsecara tradisional mapun jenis minuman yang dibuat secara modern.
Istilah populernya adalah minuman keras atau miras. Yang disebut pertama antara lain tuak atau ballok, baik ballok tala, ballok nipa, maupun ballok ase.
Sementara yang disebut kedua antara lain bir dan whyski. Termasuk kategori sebagai orang yang tidak berhenti minum hamr ialah orang-orang menyiapkan minuman tersebut atau para pembuat dan pengedarnya. Mereka ini tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi malah diancam dengan siksaan api neraka.
Kedua,
orang-orang yang mencerca orang tuanya. Termasuk kategori mencerca orangtua ialah berbuat jahat terhadap orang tua yang dalam hal ini ibu bapgk. Menurut ajaran agama yang megnatakan syis saja kepada ibu atau bapak itu sudah termasuk dosa. Membentak orang tua termasuk perbuatan yang sangat dilarang. Allah SWT disamping menegaskan kepada manusia untuk tidak beribadah selainNya, maka kepada kedua orang tua berbuat baiklah.
"Waqadha Rabbuka an La ta’buduu Illah Iyyahu wabilwalidaini ihsanan" (al-Isra: 17:23).
Perbutan kategori baik terhadap orangtua antara lain bertutur kata kepada keduanya dengan perkataan yang mulia, merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang, dan kepada keduanya didoakan; “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berduatelah mendidik aku di waktu kecil.”
Ketiga,
Orang-orang yang membangun tempat zina. Tempat berzina dimaksud adalah tempat pelacuran yang kini nama populernya tempat PSK (pekerja seks komersial). Golongan atau kelompok orang yang seperti ini, pada malam Nisfu Sya’ban tidak mendapat pembebasan dari api neraka, tetapi sebaliknya mereka dijanji dengan siksaan dan azab.
Keempat,
Orang-orang atau para pedagang yang semena-mena menaikkan harga barang dagangannya sehingga pembeli merasa dizalimi. Misalnya, penjual bahan bakarminyak, termasuk minyak tanah. Harga dagangan jenis ini sudah ada hargastandar, tetapi kalau penjualnya menaikkan harganya secara zalim, maka penjual yang demikian itulah yang tidak mendapat pembebasan dari neraka.
Kelima,
Petugas cukai yang tidak jujur. Termasuk kategori petugas cukai adalah para kolektor pajak atau orang-orang yang menagih pajak dan retribusi. Misalnyapetugas cukai yang bertugas di pasar-pasar yang menerima uang atau cukai daripenjual dengan bukti penerimaan dengan karcis. Salah satu bentu ketidakjujurankalau uang diterima tetapi tidak diserahkan bukti penerimaan (karcis).
Keenam,
Kelompok orang-orang tukang fitnah. Orang-orang kelompok ini sukamenyebarkan isu dan pencitraan buruk yang sesungguhnya hanyalah sebuah fitnah. Keenam golongan inilah yang disebut tidak mendapat fasilitas itqun minannar.
Atas dasar itu, kiranya kita semua dapat menyadari bahwa sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan itu meliputi persiapan mental dan persiapan fisik. Manusia atau umat hendaknya memasuki bulan suci Ramadan sudah dalam keadaan iman yang mantap dan sudah dalam keadaan mendapatkan syafaat, dan sudah dalam keadaan mendapat jaminan danpembebasan dari siksaan api neraka.
Dari paparan di atas, kita sebagai umat Islam sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, shalat sunnah, memperbanyak bacaan zikir, memperbanyak baca'an shalawat, membaca al-Qur’an, bersedekah, berdo’a dan mengerjakan amal-amal salih lainnya.
( Gus Is -
0 komentar:
Posting Komentar