MENEMBUS DIMENSI KHAYAL
Kadang dalam kesendirian seseorang, dalam keadaan sadar atau terhanyut. Dalan keadaan tenang ataupun bimbang. Dalam keadaan bahagia maupun lara.
Secercah cahaya ingatan akan muncul. Menembus dimennsi tanpa batas yaitu masa yang terlampau. Masa dimana setiap manusia pernah mengalami berbagai cerita. Berbagai pengalaman hidup. Berbagai rasa yang berpadu dengan kenyataan. Dan berbagai-bagaian kisah yang terwujud menjadi sekumpulan kenangan.
Kadang menimbulkan senyum sendiri…kadang kepala tergeleng-geleng dengan tak lupa menarik nafas panjang. Puncaknya adalah sesaknya dada yang berurai dengan isak tangis. Jantung berdetak dengan cepat, terisolasilah seluruh persendian oleh getaran sesal. Seketika lunglai dan lemaslah seluruh badan ini. Seluruh asa..seluruh semangat seakan sirna. Tersibak dant tersadarlah kita pada kelemahan dan kekurangan pribadi. Kesalahan dan kekilapan yang pernah kita lakukan.
Yang berlanjut dengan terungkapnya berbagai kebaikkan seseorang yang telah tiada.Orang-orang yang dekat dengan kita. Orang-orang yang berbuat baik pada kita dan orang-orang yang terlupakan dalam kehidupan kita. Kenyataan yang paling nyata, kenyataan yang benar-benar akan menampar dan menghujam ke ulu hati dan rasa adalah ketiadaan atau pergi atau meninggalnya seseorang yang benar-benar mencintai, menyayangi, memperhatikan dan pengabdiannya terhadap kita Siapa mereka, tiada lain adalah Anak, Istri, Orang tua, saudara dan sahabat-sahabat yang cinta pada kita. Terakhir ditinggalkan seorang guru spritual atau agama.
Keasyikan orang yang terhanyut dalam khayalan masa lalu, jika ditulis dan dijelaskan dengan kata ataupun huruf akan sulit. Masalahnya ini adalah rasa sesuatu yang nyata tapi tak tampak. Sesuatu yang tak berwujud tapi berdiam pada diri setiap manusia. Oleh sebab itu setiap orang yang mempunyai kepekaan tinggi dengan perasaannya akan melukiskan sesuatu yang dirasakan itu dengan bahasa rasa. Ada yang menuangkan pada sebuah kanfas dan cat yaitu lukisan. Ada yang menuangkan dalam bahasa rumus yaitu syair atau puisi. Dan berbagai macam bentuk penuangan rasa, yang itu semua lahir dari proses kehidupan manusia tersebut. Mulai dari bakat, didikan, pergaulan, pengalaman dan yang paling dominan mewujudkan kekuatan rasa itu adalah kesusahan-kesusahan hidup yang dialaminya dengan tetap disertai semangat yang tinggi untuk hidup dan hidup lagi.
0 komentar:
Posting Komentar