BULAN SYA'BAN 1
BULAN SYA'BAN adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan Ramadlan. Siapa yang berupayamembiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan akanmenuai kesuksesan di bulan Ramadlan.
Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikanyang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya’banberasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan.Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang patut memperolehperhatian dari kalangan kaum muslimin.
Pindah Qiblat
Pada bulan Sya’ban, Qiblat berpindah dari Baitul Maqdis, Palistina ke Ka’bah,Mekah al Mukarromah. Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam menanti-nantidatangnya peristiwa ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliautidak lupa menengadahkan wajahnya ke langit, menanti datangnya wahyu dariRabbnya. Sampai akhirnya Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan penantiannya.Wahyu Allah Subhanahu Wata’ala turun. “Sungguh Kami (sering) melihat mukamumenengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yangkamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamuberada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)
Diangkatnya Amal Manusia
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia padabulan ini ke langit. Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:“Saya berkata: “Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam suatubulan dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban.” Maka beliaubersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan.Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul‘alamin. Dan saya menyukai amal saya diangkat, sedangkan saya dalam keadaanberpuasa.” (HR. Nasa’i).
Keutamaan Puasa di Bulan Sya’ban
Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, “Adakah puasa yang paling utamasetelah Ramadlan?” Rasulullah Shollallahu alai wasallam menjawab, “Puasa bulanSya’ban karena berkat keagungan bulan Ramadhan.”Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhaberkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kamikatakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakanbeliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullahmenyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernahmelihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslimdan Abu Dawud).
* Staf pengajar PP. Langitan Widang Tuban. Alumni Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki Makkah
( Gus Is -
0 komentar:
Posting Komentar